Ada sebuah makam di Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Diyakini oleh masyarakat Desa ngraseh sebagai makam salah satu Bupati Bojonegoro, yakni Adipati Surowiloyo, Dalam sejarah Bojonegoro, nama Adipati Surowiloyo memang tidak ada, tapi yang ada adalah Surowijoyo, yakni adipati yang memerentah 1705-1718.
Makam tersebut memamang bukan seperti makam-makam adipati lainya. Karena makam hanya berupa tiga gundukan batu bata. Menurut Mansur juru kunci makam, tiga makam tanpa nisan itu adalah makam Singoyudho, Haryomeloyo dan Surowiloyo. "Semua masih satu kelaurga. "katanya.
Untuk menuju ke lokasi tidak ada tanda pengumuman atau plakat apapun. Karena hanya ada dari jalan ke arah Sumberarum, ada gang kecil sekitar 100 meter dari masjid dan sekolahan Desa Ngraseh. Jalan samping makam adalah jalan kampung biasa. makam itupun tidak mencolok kelihatanya hanya bertumpukan batu bata menggunung.
Mansur mengatakan, kompleks makam adipati itu oleh warga di jadikan tempat perayaan sedekah bumi setiap tahunya, terutama dari warga Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, orang Ngraseh mengenal makam Adipati itu sebagai Punden Gedong dan jarang yang mendekati makam jika tidak ada keperluan. Sebab, pusara diyakini masih keramat.
Makam tersebut memamang bukan seperti makam-makam adipati lainya. Karena makam hanya berupa tiga gundukan batu bata. Menurut Mansur juru kunci makam, tiga makam tanpa nisan itu adalah makam Singoyudho, Haryomeloyo dan Surowiloyo. "Semua masih satu kelaurga. "katanya.
Untuk menuju ke lokasi tidak ada tanda pengumuman atau plakat apapun. Karena hanya ada dari jalan ke arah Sumberarum, ada gang kecil sekitar 100 meter dari masjid dan sekolahan Desa Ngraseh. Jalan samping makam adalah jalan kampung biasa. makam itupun tidak mencolok kelihatanya hanya bertumpukan batu bata menggunung.
Mansur mengatakan, kompleks makam adipati itu oleh warga di jadikan tempat perayaan sedekah bumi setiap tahunya, terutama dari warga Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, orang Ngraseh mengenal makam Adipati itu sebagai Punden Gedong dan jarang yang mendekati makam jika tidak ada keperluan. Sebab, pusara diyakini masih keramat.
Sumber : Blog Desa Ngraseh